PEMASANGAN TEPAT, BATA TEMPEL TAHAN LAMA
PEMASANGAN
TEPAT, BATA TEMPEL TAHAN LAMA
Meski terdapat berbagi jenis Bata Tempel, cara pemasangannya
relatif sama. Tahap pemasangan Bata Tempel mirip dengan cara memasang
keramik atau batu alam. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Bata
Tempel tahan dalam jangka waktu yang lama (awet) , antara lain:a. Sebelum memulai pengerjaan, bersihkan dinding dari segala
kotoran.
b. Pasang Bata Tempel pada permukaan yang kasar, misalnya tembok yang baru diplester atau multipleks yang permukaannya telah dibuat menjadi kasar. Jika sudah terlanjur diaci atau dicat, permukaan dinding harus diketrik untuk membuat kasar permukaan.c. Jika ingin mengombinasikan beberapa warna, susun Bata Tempel dilantai terlebih dahulu sebelum memasangnya. Hal ini untuk mencegah kesalahan saat pemasangan.
d. Adukan semen harus dibuat dengan tepat. Ikuti petunjuk dari produsen untuk mendapatkan adukan yang sesuai.
e. Pasang bata sudut terlebih dahulu untuk memudahkan pengerjaan.
f. Tiap bata dipasang, tekan bata ke permukaan dinding selama beberapa saat untuk memastikan bata telah menempel dengan sempurna.
g. Agar bata yang telah ditempel tidak bergeser, ada baiknya nat diaplikasikan setelah dua jam pemasangan bata. Nat yang dianjurkan adalah 8-10 mm.
h. Gunakan benang timbang setiap dua baris, agar pemasangan bata tempel lebih rapi.
i. Lakukan dengan hati-hati agar adukan semen tidak mengotori bata. Langsung bersihkan dengan sikat nilon jika bata terkena noda.
j. Setelah selesai pengerjaan, bersihkan bata dari sisa-sisa adukan semen hingga bersih dengan menggunakan sikat nilon.
Tertarik untuk mengaplikasikannya pada rumah Anda? Bisa.
b. Pasang Bata Tempel pada permukaan yang kasar, misalnya tembok yang baru diplester atau multipleks yang permukaannya telah dibuat menjadi kasar. Jika sudah terlanjur diaci atau dicat, permukaan dinding harus diketrik untuk membuat kasar permukaan.c. Jika ingin mengombinasikan beberapa warna, susun Bata Tempel dilantai terlebih dahulu sebelum memasangnya. Hal ini untuk mencegah kesalahan saat pemasangan.
d. Adukan semen harus dibuat dengan tepat. Ikuti petunjuk dari produsen untuk mendapatkan adukan yang sesuai.
e. Pasang bata sudut terlebih dahulu untuk memudahkan pengerjaan.
f. Tiap bata dipasang, tekan bata ke permukaan dinding selama beberapa saat untuk memastikan bata telah menempel dengan sempurna.
g. Agar bata yang telah ditempel tidak bergeser, ada baiknya nat diaplikasikan setelah dua jam pemasangan bata. Nat yang dianjurkan adalah 8-10 mm.
h. Gunakan benang timbang setiap dua baris, agar pemasangan bata tempel lebih rapi.
i. Lakukan dengan hati-hati agar adukan semen tidak mengotori bata. Langsung bersihkan dengan sikat nilon jika bata terkena noda.
j. Setelah selesai pengerjaan, bersihkan bata dari sisa-sisa adukan semen hingga bersih dengan menggunakan sikat nilon.
Tertarik untuk mengaplikasikannya pada rumah Anda? Bisa.
Namun, ada beberapa hal yang memang perlu diperhatikan
seputar batu bata ekspos.1. Batu bata ekspos yang baik biasanya ditentukan oleh tingkat
presisi batanya. Semakin padat dan kuat bata maka akan lebih baik.
2. Jangan samakan batu bata biasa dengan batu bata yang digunakan sebagai bata ekspos. Bata khusus ekspos harus dibeli secara khusus, dari segi harga pun, bata khusus ekspos terbilang mahal. Namun apakah kita tidak bisa menggunakan bata merah biasa? Pada dasarnya bisa. Jika Anda menginginkan kesan yang lebih natural dan dari segi harga lebih murah, maka bata merah bisa jadi pilihan. Bagaimana dengan tampilannya nanti? Tidak jauh berbeda, hanya saja dari segi presisi batanya tidak sebagus bata khusus ekspos. Belum lagi retakan dan sebagainya.
3. Cara mengaplikasikannya pada dinding tidak sulit. Sama dengan teknik pengaplikasian bata biasa, namun yang perlu diperhatikan adalah campuran dari adukannya yang harus tepat. Dalam artian rapih dan tidak berantakan.
4. Bagaimana kita bisa mengetahui susunan bata sudah lurus dan rapih atau belum? Anda bisa membuat garis bantu dengan benang untuk memudahkan saat akan menyusun bata.
5. Beri coating pada batu bata ekspos agar tidak berlumut. Ini bagus diaplikasikan pada dinding bata ekspos untuk bagian luar rumah (outdoor).
2. Jangan samakan batu bata biasa dengan batu bata yang digunakan sebagai bata ekspos. Bata khusus ekspos harus dibeli secara khusus, dari segi harga pun, bata khusus ekspos terbilang mahal. Namun apakah kita tidak bisa menggunakan bata merah biasa? Pada dasarnya bisa. Jika Anda menginginkan kesan yang lebih natural dan dari segi harga lebih murah, maka bata merah bisa jadi pilihan. Bagaimana dengan tampilannya nanti? Tidak jauh berbeda, hanya saja dari segi presisi batanya tidak sebagus bata khusus ekspos. Belum lagi retakan dan sebagainya.
3. Cara mengaplikasikannya pada dinding tidak sulit. Sama dengan teknik pengaplikasian bata biasa, namun yang perlu diperhatikan adalah campuran dari adukannya yang harus tepat. Dalam artian rapih dan tidak berantakan.
4. Bagaimana kita bisa mengetahui susunan bata sudah lurus dan rapih atau belum? Anda bisa membuat garis bantu dengan benang untuk memudahkan saat akan menyusun bata.
5. Beri coating pada batu bata ekspos agar tidak berlumut. Ini bagus diaplikasikan pada dinding bata ekspos untuk bagian luar rumah (outdoor).
Rustic dengan
kesan industrialis, sebuah nuansa yang menyuguhkan kesejukan. Serasa lebih
dekat dengan suasana pedesaan. Ya, batu bata ekspos memang seringkali
disandingkan dengan hal-hal ini. Dulu penggunaannya memang lebih kepada
penghematan biaya, kini penggunaannya juga mencakup unsur estetika.
Anda sebenarnya tidak perlu menambahkan ornamen lain pada
dinding bata ekspos untuk mempercantiknya, karena desain dan susunan bata
ekspos dengan garis-garis antar bata sudah menjadi ornamen yang menarik. Anda
hanya perlu memadukannya dengan furnitur yang sesuai.
Biasanya bata ekspos akan terlihat lebih menarik jika
disandingkan dengan furnitur yang berbau lawas dan tradisional. Tampilan
dinding bata yang "jujur" memberikan keteduhan dan kesejukan
selayaknya di pedesaan. Anda tertarik?
Penggunaan bata
ekspos memiliki beberapa kelebihan.
Pertama, mengurangi material dan biaya untuk memplester dan mengaci dinding. Kedua, dapat mengurangi biaya perawatan, karena relatif tidak perlu dijaga mulus seperti dinding yang dicat.
Ketiga, dapat menciptakan suasana ruang yang berbeda dan lebih artistik.
Di sisi lain, imbuhnya, penggunaan bata ekspos pun memiliki kekurangan. Jika tanah diambil berlebihan untuk dibuat bata, tentu akan berdampak kurang baik bagi lingkungan. “Bata ekspos juga kerap berdebu dan menyerap air, sehingga perlu dilapis dengan cairan pelapis,” kata pria kelahiran 5 Juli ini kepada Rumah.com. Menurut arsitek jebolan ITB ini, semua jenis bata yang cukup keras dan tak mudah pecah atau gompal dapat digunakan untuk bata ekspos. Namun, yang paling kuat tentu bata terakota yang dibakar cukup lama dengan suhu tinggi. Tidak semua kota punya bata merah, tetapi kebanyakan diproduksi oleh industri kecil.
Soal harga, cukup bervariasi. Menurut data Rumah.com, harga bata berkisar Rp500 per buah untuk bata biasa, hingga Rp2.500 per buah untuk bata terakota. Perlu diperhatikan pula bahwa bata biasa berukuran lebih kecil dari bata terakota atau bata yang khusus dibuat sebagai bata ekspos.
Tips Memasang dan Merawat Bata Agar susunan bata tampak apik dan lurus, saat pemasangan perlu dibantu benang. Terkadang bata perlu dipotong jika ukurannya terlalu berbeda jauh. Pola pemasangan bata pun dapat didesain dengan variasi tertentu, sehingga terlihat lebih artistik.
Bagian yang cukup sulit dilakukan adalah saat bata bertemu dengan kusen jendela atau pintu. Menurut Yu Sing, di bagian ini perlu penguat. Jika kusen cukup kuat untuk menahan dari lantai sampai balok atas, maka kusen dapat difungsikan sebagai penguat. Jika kurang kuat, perlu kolom praktis beton atau adukan semen. Diperlukan pula stek dari kusen yang masuk ke kolom praktis atau sela-sela bata, agar dinding bata lebih kokoh.
Agar dinding bata ekspos tak mudah rusak dan menyerap air, sebaiknya dinding dilapis menggunakan pelapis anti air atau lem kayu putih yang diencerkan. Cukup bersihkan secara berkala atau beri pelapis anti air jika dirasa sudah perlu dilapis kembali. Anda tertarik– Dinding bata ekspos—tanpa diplester atau dicat—mulai digemari masyarakat. Alasannya beragam, mulai faktor artistik hingga finansial.
Jika dinding akan digunakan untuk menggantung barang-barang berat, perlu dipikirkan materi lain, misalnya penggantung yang bertumpu pada balok atas. Jika barang terlalu berat, sebaiknya tidak digantung di dinding bata.
Pertama, mengurangi material dan biaya untuk memplester dan mengaci dinding. Kedua, dapat mengurangi biaya perawatan, karena relatif tidak perlu dijaga mulus seperti dinding yang dicat.
Ketiga, dapat menciptakan suasana ruang yang berbeda dan lebih artistik.
Di sisi lain, imbuhnya, penggunaan bata ekspos pun memiliki kekurangan. Jika tanah diambil berlebihan untuk dibuat bata, tentu akan berdampak kurang baik bagi lingkungan. “Bata ekspos juga kerap berdebu dan menyerap air, sehingga perlu dilapis dengan cairan pelapis,” kata pria kelahiran 5 Juli ini kepada Rumah.com. Menurut arsitek jebolan ITB ini, semua jenis bata yang cukup keras dan tak mudah pecah atau gompal dapat digunakan untuk bata ekspos. Namun, yang paling kuat tentu bata terakota yang dibakar cukup lama dengan suhu tinggi. Tidak semua kota punya bata merah, tetapi kebanyakan diproduksi oleh industri kecil.
Soal harga, cukup bervariasi. Menurut data Rumah.com, harga bata berkisar Rp500 per buah untuk bata biasa, hingga Rp2.500 per buah untuk bata terakota. Perlu diperhatikan pula bahwa bata biasa berukuran lebih kecil dari bata terakota atau bata yang khusus dibuat sebagai bata ekspos.
Tips Memasang dan Merawat Bata Agar susunan bata tampak apik dan lurus, saat pemasangan perlu dibantu benang. Terkadang bata perlu dipotong jika ukurannya terlalu berbeda jauh. Pola pemasangan bata pun dapat didesain dengan variasi tertentu, sehingga terlihat lebih artistik.
Bagian yang cukup sulit dilakukan adalah saat bata bertemu dengan kusen jendela atau pintu. Menurut Yu Sing, di bagian ini perlu penguat. Jika kusen cukup kuat untuk menahan dari lantai sampai balok atas, maka kusen dapat difungsikan sebagai penguat. Jika kurang kuat, perlu kolom praktis beton atau adukan semen. Diperlukan pula stek dari kusen yang masuk ke kolom praktis atau sela-sela bata, agar dinding bata lebih kokoh.
Agar dinding bata ekspos tak mudah rusak dan menyerap air, sebaiknya dinding dilapis menggunakan pelapis anti air atau lem kayu putih yang diencerkan. Cukup bersihkan secara berkala atau beri pelapis anti air jika dirasa sudah perlu dilapis kembali. Anda tertarik– Dinding bata ekspos—tanpa diplester atau dicat—mulai digemari masyarakat. Alasannya beragam, mulai faktor artistik hingga finansial.
Jika dinding akan digunakan untuk menggantung barang-barang berat, perlu dipikirkan materi lain, misalnya penggantung yang bertumpu pada balok atas. Jika barang terlalu berat, sebaiknya tidak digantung di dinding bata.
BataMotif
Expose merupakan pusat penjualan dan
distribusi dari aneka produk Bata Ekspos dan Bata Tempel serta banyak macam
jenis turunan lainnya di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Bahkan
produk Bata Ekspos dari BataMotif sudah
merambah ke kota-kota besar yang ada di Indonesia mulai dari Bandung, Surabaya,
Denpasar Bali, Lombok, Lampung, Jambi, Semarang, Jogjakarta, Balikpapan,
Samarinda bahkan menembus sampai ke mancanegara seperti Malaysia dan Korea.
Dengan hasil produksi sendiri dari pabrik milik sendiri pula, dan dikontrol
dengan pengawasan yang ketat, maka bisa dipastikan produk Bata Ekspos dari BataMotif sangat terjamin mutu dan
kualitasnya.Berikut hasil karya produksi dari pabrik BataMotif : 1. Bata Tempel Teracota. Bata
Ekspos Putih - Terrakota Putih. Bata
Tempel - Homogen 4. Bata Tempel - Clading Natural 5. Bata Tempel – Putih 6. Bata Tempel – Bevel 7.
Batu Tempel Wrana Combinasi
Komentar
Posting Komentar